Saya Akan Terus Berlatih & Mengembangkan Diri
Mariana Ferderika Sanam biasa disapa Mery, adalah salah satu anggota kelompok dampingan Sanggar Suara Perempuan di Desa Oelbubuk, Kec. Mollo Tengah.
Lahir dan besar di Desa Oelbubuk membuat Mama Meri memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap berbagai persoalan yang terjadi di Desa Oelbubuk termasuk persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A).
Menjadi bagian dari anggota kelompok dampingan SSP adalah sebuah kesempatan dan menjadi titik awal bagi Mama Mery untuk bisa berbuat sesuatu bagi kampung halaman terutama bagaimana menangani dan mencegah berbagai persoalan kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak.
Sebelum bergabung dengan SSP, Mama Mery tidak tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kekerasan di lingkungan sekitar, tetapi sejak tergabung sebagai anggota kelompok SSP dan dibekali dengan berbagai informasi maupun pengetahuan melalui kegiatan dan pelatihan, kini Mama Mery tahu apa yang harus dilakukan untuk mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan.
Sebagai seseorang yang terkenal aktif dan komunikatif, Mama Mery selalu tanggap dengan cepat ketika ada persoalan KtP/A yang terjadi. Dan, beliau punya segudang pengalaman ketika mendampingi korban.
Setiap kasus kekerasan yang didampingi selalu punya cerita dan pembelajaran tersendiri bagi Mama Mery. Dan, ada satu kasus yang sangat terkesan yakni kasus kekerasan seksual yang dialami oleh korban di usia anak dan pelakunya berasal dari keluarga terpandang sehingga ada banyak tantangan dan hambatan yang dilewati.
Walaupun demikian tidak membuat Mama Mery menyerah tetapi justru tantangan tersebut membuat Mama Mery semakin bersemangat dan terus berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak hingga kasus tersebut dapat terselesaikan dan korban mendapatkan haknya.
Cerita suka dan duka mewarnai pengalaman pendampingan Mama Mery dan menjadi kepuasaan tersendiri ketika korban mendapatkan haknya dan pelaku menerima hukuman atas perbuatannya.
Berbekal semua pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, Mama Mery terus berkomitmen untuk bisa menolong perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Beliau mengakui, bukanlah hal yang mudah karena sebagai ibu rumah tangga, ia harus bisa membagi waktu dengan baik. Tetapi ia mengucap syukur karena suami dan keluarga sangat mendukung ketika ia melakukan pendampingan.
Ada satu kalimat yang disampaikan oleh Direktur SSP, Mama Rambu A. Mella dalam sebuah kegiatan yang menjadi semangat dan motivasi bagi Mama Mery yakni, “perempuan harus bisa dan jangan mudah menyerah”.
Kalimat ini yang menguatkan Mama Mery untuk terus berlatih dan mengembangkan diri karena ia sangat yakin bahwa kaum perempuan juga bisa melakukan banyak hal dan membawa banyak perubahan.
Karena itu Mama Mery juga terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Desa Oelbubuk dan selalu menyampaikan apa yang menjadi pendapat dan aspirasi perempuan.
Tampil berani dan penuh percaya diri menjadi modal bagi Mama Mery untuk selalu aktif terlibat dalam pertemuan-pertemuan dan mendukung pembangunan di desa.
Di usia yang masih terbilang muda dengan sejumlah pengalaman membuat Mama Mery banyak mendapatkan banyak kepercayaan di desa.
Mama Mery sangat meyakini bahwa setiap pekerjaan dan tanggungjawab ketika dilakukan dengan kasih dan hati yang rela maka tidak akan ada yang sia-sia. Itu yang menjadi pedoman bagi Mama Mery ketika mendampingi korban dan melakukan tugas dan tanggungjawabnya.
Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan setiap mimpinya, tetapi beliau berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memberikan dampak yang baik bagi banyak orang terutama orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pasti ada yang dikorbankan baik itu tenaga, waktu dan lain sebagainya. Tetapi tidak menjadi alasan bagi Mama Mery untuk tidak berjuang bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Baginya, semua yang sudah di dapat di SSP menjadi amanah dan kepercayaan untuk terus dikembangkan dan dilakukan. Ia berharap tidak ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan semakin banyak pihak yang menaruh perhatian dan kepedulian pada berbagai persoalan kekerasan yang di alami oleh perempuan dan anak.
“Mari terus menolong orang lain dengan semua yang bisa kita lakukan”, ujar Mama Mery.
Lahir dan besar di Desa Oelbubuk membuat Mama Meri memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap berbagai persoalan yang terjadi di Desa Oelbubuk termasuk persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A).
Menjadi bagian dari anggota kelompok dampingan SSP adalah sebuah kesempatan dan menjadi titik awal bagi Mama Mery untuk bisa berbuat sesuatu bagi kampung halaman terutama bagaimana menangani dan mencegah berbagai persoalan kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak.
Sebelum bergabung dengan SSP, Mama Mery tidak tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kekerasan di lingkungan sekitar, tetapi sejak tergabung sebagai anggota kelompok SSP dan dibekali dengan berbagai informasi maupun pengetahuan melalui kegiatan dan pelatihan, kini Mama Mery tahu apa yang harus dilakukan untuk mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan.
Sebagai seseorang yang terkenal aktif dan komunikatif, Mama Mery selalu tanggap dengan cepat ketika ada persoalan KtP/A yang terjadi. Dan, beliau punya segudang pengalaman ketika mendampingi korban.
Setiap kasus kekerasan yang didampingi selalu punya cerita dan pembelajaran tersendiri bagi Mama Mery. Dan, ada satu kasus yang sangat terkesan yakni kasus kekerasan seksual yang dialami oleh korban di usia anak dan pelakunya berasal dari keluarga terpandang sehingga ada banyak tantangan dan hambatan yang dilewati.
Walaupun demikian tidak membuat Mama Mery menyerah tetapi justru tantangan tersebut membuat Mama Mery semakin bersemangat dan terus berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak hingga kasus tersebut dapat terselesaikan dan korban mendapatkan haknya.
Cerita suka dan duka mewarnai pengalaman pendampingan Mama Mery dan menjadi kepuasaan tersendiri ketika korban mendapatkan haknya dan pelaku menerima hukuman atas perbuatannya.
Berbekal semua pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, Mama Mery terus berkomitmen untuk bisa menolong perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Beliau mengakui, bukanlah hal yang mudah karena sebagai ibu rumah tangga, ia harus bisa membagi waktu dengan baik. Tetapi ia mengucap syukur karena suami dan keluarga sangat mendukung ketika ia melakukan pendampingan.
Ada satu kalimat yang disampaikan oleh Direktur SSP, Mama Rambu A. Mella dalam sebuah kegiatan yang menjadi semangat dan motivasi bagi Mama Mery yakni, “perempuan harus bisa dan jangan mudah menyerah”.
Kalimat ini yang menguatkan Mama Mery untuk terus berlatih dan mengembangkan diri karena ia sangat yakin bahwa kaum perempuan juga bisa melakukan banyak hal dan membawa banyak perubahan.
Karena itu Mama Mery juga terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Desa Oelbubuk dan selalu menyampaikan apa yang menjadi pendapat dan aspirasi perempuan.
Tampil berani dan penuh percaya diri menjadi modal bagi Mama Mery untuk selalu aktif terlibat dalam pertemuan-pertemuan dan mendukung pembangunan di desa.
Di usia yang masih terbilang muda dengan sejumlah pengalaman membuat Mama Mery banyak mendapatkan banyak kepercayaan di desa.
Mama Mery sangat meyakini bahwa setiap pekerjaan dan tanggungjawab ketika dilakukan dengan kasih dan hati yang rela maka tidak akan ada yang sia-sia. Itu yang menjadi pedoman bagi Mama Mery ketika mendampingi korban dan melakukan tugas dan tanggungjawabnya.
Bukan hal yang mudah untuk mewujudkan setiap mimpinya, tetapi beliau berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memberikan dampak yang baik bagi banyak orang terutama orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pasti ada yang dikorbankan baik itu tenaga, waktu dan lain sebagainya. Tetapi tidak menjadi alasan bagi Mama Mery untuk tidak berjuang bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Baginya, semua yang sudah di dapat di SSP menjadi amanah dan kepercayaan untuk terus dikembangkan dan dilakukan. Ia berharap tidak ada lagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan semakin banyak pihak yang menaruh perhatian dan kepedulian pada berbagai persoalan kekerasan yang di alami oleh perempuan dan anak.
“Mari terus menolong orang lain dengan semua yang bisa kita lakukan”, ujar Mama Mery.